Wednesday, February 6, 2013

Kisah Mengharukan Nenek Penjual Tempe



[imagetag]

Tuhan selalu punya jawaban atas doa seseorang. Jawaban doa itu bisa iya,bisa tidak, atau.. Tuhan punya rencana yang lebih baik untuk umat-Nya, sepertidalam kisah berikut ini.

Di sebuah pinggir kota, hidup seorang nenek yang hidup seorang diri.Untuk dapat menyambung hidup, nenek tersebut berjualan tempe setiap hari. Padasuatu hari, sang nenek terlambat memberi ragi, sehingga tempe tidak matangtepat pada waktunya. Saat daun pisang pembungkus tempe dibuka, kedelai-kedelaimasih belum menyatu. Kedelai tersebut masih keras dan belum menjadi tempe.

Hati sang nenek mulai menangis. Apa yang harus dilakukan? Jika hari inidia tidak bisa menjual tempe tersebut, maka dia tidak akan dapat uang untukmakan dan membeli bahan tempe untuk esok hari. Dengan air mata yang masihmengalir, sang nenek mengambil wudhu lalu salat Subuh di rumahnya yang sangatkecil dan memprihatinkan.

"Ya Allah, tolong matangkan tempe-tempe itu. Hamba-Mu tidak tahuharus berbuat apalagi untuk menyambung hidup dengan cara yang halal. Hambatidak ingin menyusahkan anak-anak hamba. Kabulkan doa hamba-Mu yang kecil iniya Allah.." demikian doa sang nenek dengan linangan air mata.

Setelah selesai salat Subuh, sang nenek membuka daun pisang pembungkustempe, tidak ada satupun yang matang. Keajaiban belum datang, doanya belumdikabulkan. Tetapi sang nenek percaya jika doanya akan terkabul, sehingga diaberangkat ke pasar saat matahari belum bersinar, mengejar rezeki dengan menjualtempe.

Sesampai di pasar, sang nenek kembali membuka pembungkus tempe. Masihbelum matang. Tak apa, nenek tersebut terus menunggu hingga matahari bersinarterik. Satu persatu orang yang berbelanja berlalu lalang, tetapi tak adasatupun yang mau membeli tempe sang nenek. Matahari terus bergerak hingga parapedagang mulai pulang dan mendapat hasil dari berjualan.

Tempe dagangan penjual lain sudah banyak yang habis, tetapi tempe sangnenek tetap belum matang. Apakah Tuhan sedang marah padaku? Apakah Tuhan tidakmenjawab doaku? Begitulah rintihan hati sang nenek, air matanya kembalimengalir.

Tiba-tiba, ada seorang ibu yang menghampiri sang nenek. "Apakahtempe yang ibu jual sudah matang?" tanya sang pembeli.

Sang nenek menyeka air mata lalu menggeleng, "Belum, mungkin barumatang besok," ujarnya.

"Alhamdulillah, kalau begitu saya beli semua tempe yang ibu jual.Daritadi saya mencari tempe yang belum matang, tetapi tidak ada yang menjual.Syukurlah ibu menjualnya," ujar sang pembeli dengan suara lega.

"Kenapa ibu membeli tempe yang belum matang?" tanya sang nenekdengan heran. Semua orang selalu mencari tempe yang sudah matang.

"Anak laki-laki saya nanti malam berangkat ke Belanda, dia inginmembawa tempe untuk oleh-oleh karena di sana susah mendapat tempe. Kalau tempeini belum matang, maka matangnya pas saat anak saya sampai ke Belanda,"ujar sang ibu dengan wajah berbinar.

Inilah jawaban atas doa sang nenek. Tempe-tempe itu tidak langsungmatang dengan keajaiban, tetapi dengan jalan lain yang tidak dikira-kira.Ingatlah sahabat, Tuhan selalu punya jawaban terbaik untuk doa umat-Nya. Kadangsebuah doa tak langsung mendapat jawaban. Kadang doa seseorang tidak dijawabdengan "iya" karena Tuhan selalu punya rencana terbaik untuk hamba-Nya.

Sumber

#98fcde

No comments:

Post a Comment