Thursday, February 7, 2013

Pollia Condensata, Buah Paling Berwarna Di Dunia



[imagetag]

Buah menyilaukan yang tumbuh di hutan hujan dibelantara Afrika, dinobatkan sebagai spesies alam paling berwarna yang pernahdikenal dalam dunia ilmu pengetahuan.

Ia adalah buah dari Pollia condensata,tanaman yang tumbuh dengan ketinggian kurang dari setengah meter di Ethiopia,Angola, dan Mozambik. Buahnya berbentuk bundar, kecil, dengan warna metalikseperti manik-manik.

Yang istimewa dari kulit buahnya, meskiberwarna kebiruan, ia sejatinya tak punya pigmen biru. Riset terbaru yangdimuat di jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences menyebut,alih-alih memiliki struktur warna, kulitnya merefleksikan gelombang cahaya yangukurannya berbeda-beda.

Tiap individu sel menghasilkan warna beragam,yang membuatnya seperti lukisan pointillism, teknik yang dimiliki pelukisimpresionis merangkai titik menjadi sebuah lukisan yang utuh. Saat dilihat dibawah mikroskop, kulitnya terlihat berubah warna tergantung dari sudut mana iadiamati.

Ketebalan lapisan selnya juga menentukanpanjang gelombang cahaya yang dipantulkan. Beberapa sel memiliki lapisan tipisyang merefleksikan warna biru, yang lebih tebal menghasilkan warna hijau ataumerah.

Dr Beverley Glover dari Department of PlantSciences, University of Cambridge mengatakan, "Pollia condensata telahberevolusi secara cerdas."

[imagetag]

"Tanaman kecil ini sungguh fantastis,mampu membuat buahnya mengkilap, gemerlapan, multiwarna, menjadi sinyal yangmenarik untuk burung di sekitarnya, tanpa membuang cadangan fotosintesis hanyauntuk memberi makan burung," kata dia.

Seperti diketahui, tanaman membutuhkan bantuanmahluk lain, seperti serangga dan burung untuk menebar benih. "Ini evolusiyang sangat cerdas." Meski buahnya tak punya nilai gizi, burung-burungtertarik pada warnanya yang terang. Mungkin dianggap indah untuk dekorasisarang, atau untuk membuat pasangan mereka terkesan.

Yang juga mengesankan, warna buah Polliacondensata tak pudar oleh waktu. Para peneliti menemukan sampel buah di koleksiherbarium dari abad ke-19, yang masih mengkilap dan berwarna-warni seperti yangada di alam.

Sumber

#98fcde

No comments:

Post a Comment