Wednesday, February 6, 2013

Misteri Patung Kuno Raksasa di Pulau Paskah, Terkait Alien?

Patung batu raksasa itu jumlahnya hampir 1.000, menyebar di sepanjang garis pantai Easter Island, atau Pulau Paskah. Moi, demikian sebutannya, adalah arca manusia besar monolitik, yang dipahat dari batu tunggal.



#dcbfa6


[imagetag]




Rupanya meniru para nenek moyang penduduk asli, Rapa Nui. Patung setinggi 10 meter itu diyakini berasal dari abad ke-12. Bentuknya bermacam-macam, serupa karikatur -ada yang gemuk, kurus, kecil, atau dengan tato di tubuhnya. Diyakini patung itu dipahat sebagai ekspresi budaya kala itu.



Seperti dimuat CNN, Jumat (4/1/2013), selain asal usul dan siapa yang membangun Moi, salah satu misteri yang hingga kini belum terjawab adalah, bagaimana tanah di Kepulauan Polinesia yang amat sangat terpencil itu bisa ada penghuninya?



Letak Pulau Paskah lebih dari dari 2.000 mil atau 3.218 km dari pusat populasi terdekat, Chile dan Tahiti. Merupakan salah satu tempat berpenghuni yang paling terpencil di muka bumi.



Sebagian besar sejarawan sepakat, pelaut Polinesia tiba di sana dan bermukim sekitar tahun 400 Sebelum Masehi, tapi tidak ada yang tahu pasti, belum ada bukti sahih. Sementara sejumlah orang bahkan mengaitkannya dengan mahluk luar angkasa. Juga tanpa bukti ilmiah.



Pulau Paskah tak diketahui keberadaannya hingga tahun 1722, saat penjelajah Belanda tiba. Untuk kali pertamanya penduduk Rapa Nui melakukan kontak dengan orang luar. Kala itu, patung moai masih berdiri tegak, belum ambles seperti sekarang, penduduk pulau itu diperkirakan sekitar 20.000 jiwa.



Namun, populasi penduduk itu kini merosot drastis. Hanya tinggal 5.000 -lima kali lipat jumlah Moai, lebih sedikit dari populasi kuda yang ada di sana. Meski demikian mereka masih mempertahankan tradisi nenek moyang. Salah satunya dengan menggelar Festival Tapati dari 1-14 Februari 2013, yang mempertandingkan olahraga kuno.



"Campur Tangan" Alien

Selain asal usul moai, ada lagi misteri tulisan Rongorongo yang belum bisa diuraikan oleh para ahli bahasa dari berbagai generasi. Yang makin menguatkan aura mistis Pulau Paskah.



Sebelumnya, sebuah serial televisi Inggris, Wild Pacific membangkitkan klaim bahwa patung-patung raksasa itu dibuat, atau setidaknya dipengaruhi mahluk ekstraterresterial.



"Apakah mahluk ekstraterrestrial mengunjungi bumi..Siapa yang membangun patung Moai raksasa Pulau Paskah yang disebut 'tugu peringatan' dari peradaban alien," demikian narasi acara tersebut seperti dimuat Discovery.



Untuk diketahui, gagasan bahwa alien mengunjungi peradaban di masa lalu telah berkembang selama beberapa dekade. Yang paling menonjol dipromosikan oleh Erich von Daniken, penulis klasik pseudosains,"Chariots of the Gods?: Unsolved Mysteries of the Past".



Von Daniken yakin, salah satunya, bahwa orang Mesir kuno tak memiliki kecerdasan maupun alat untuk membuat piramida Giza, jadi ia percaya ada campur tangan alien di sana.



Namun, para arkeolog menepis klaim itu. Khususnya terkait moai di Pulau Paskah. Dengan mengatakan bahwa bahan pembuatan batu berasal dari gunung yang disebut Rano Raraku di timur laut pulau tersebut.



Lalu, sebuah teori baru menyusul muncul, bahwa patung-patung besar seberat 74 ton itu bisa "berjalan".



Diduga para pemahat sedemikian rupa merancang patung-patung itu sehingga bisa berjalan dalam arti sebenarnya. Moai diduga digerakkan dengan cara menggoyang sisi sampingnya, ke kanan dan kiri, menggunakan tali. Mirip dengan cara manusia modern memindahkan kulkas ke sudut dapur.



Temuan sekaligus membantah teori sebelumnya yang menduga penduduk Rapa Nui di masa lalu membaringkan moai dan menggelindingkannya, dengan bantuan balok kayu. Akibatnya, terjadi eksploitasi berlebihan Pulau Rhe. Yang konon, masyarakat Rapa Nui menggunduli hutan di sana demi memenuhi obsesi mereka mendirikan patung megah para leluhur.

No comments:

Post a Comment